Jumat, 30 Mei 2014

Pengaturan posisi saat melakukan tindakan arteriografi dan arterioplasty adalah kunci keberhasilan ...

Ruang Praktek bedah - dokter ramzi spb | posisi alat fluoroskopy saat operasi | Melakukan tindakan arterioplasti jelas bukan pekerjaan mudah , kegagalan demi kegagalan bisa terjadi pada ilmu endovaskular yang makin berkembang ini , penanganan penyakit berbasis pembuluh darah jelas semakin menjadi trendi pelayanan kedepan . Banyak negara maju seperti eropa dan amerika mulai beralih pada tehnology berbacis device dan kaya technology ini. Jika dulu adalah sesuatu yang mustahil melakukan sayatan kecil dilipat paha untuk mengobati jantung , otak , leher , dada , perut , ginjal , tangan dan kaki . Lantas apakah saat ini kita masih akan menolak jika ada yang menyatakan bahwa kemaren kami operasi pasang alat di otak , leher , jantung atau organ lain dengan luka kecil di lipat paha ..? kalau ada dokter yang tidak tahu kejadian seperti ini tentu bisa di sebut itu adalah dokter yang jadul...


Sangat banyak strategi dan tehnik yang akan terus di kembangkan atau telah berkembang saat ini dan menentukan tingkat keberhasilan . Pengaturan posisi oblique kekiri atau kekanan , sesuai derajad dan evaluasi dari operator sehingga dengan sudut pandang tertentu didapat hasil yang baik . Namun mesti di pertajam instuisi mengenai posisi dan anatomi , jika anatomi kita kurang tajam atau rendah tentu akan sangat buruk hasilnya . Bagi operator yang telah pernah melihat langsung anatomi secara kasat mata juga akan memberikan visualisasi akhir yang berbeda dengan ilmu dan pemahaman anatomi dari asumsi dan bacaan di buku-buku saja,

Selain pendalaman di bidang letak anatomi secara menyeluruh , juga mesti di pahami kemampuan membaca hasil fluoroskopi atau DSA di layar monitor dan di korelasikan dengan posisi pasien yang sebenarnya di meja operasi cath lab.Kemampuan membaca in site di meja dalam kondisi monitor yang berjalan adalah ujian khusus tersendiri bagi seorang ahli endovaskular . Resiko kebocoran dan salah masuk dapat menimbulkan robekan dan kebocoran pembuluh darah yang jika tidak teratasi akan berdampak kepada keselamatan pasien .

Begitu juga kemampuan menguasai alat dan technik handling adalah sesuatu yang berbeda dan mesti di kuasai penuh jika tidak ingin pasien mengalami cedera yang tidak kita harapkan . Begitu juga strategi dalam menentukan kapan kita harus maju dan kapan harus berhenti dalam menangani pasien dan beralih ke tehnik terbuka demi keselamatan pasien sehingga sebaiknya di lakukan di kamar operasi yang menyediakan fasilitas cath lab dan open sekaligus ( hybride theatre ) . Sehingga permasalahan akan tuntas di satu kamar operasi tanpa mesti dilakukan persiapan yang menguras waktu saat di perlukan untuk life saving pada saat di lakukan tindakan endo vaskular .  Sebab akan sering kita jumpai adanya kebocoran akibat wire dan atau intimal flap yang lepas sehingga menyumbat aliran normal yang mesti dilakukan tindakan thrombektomy atau sito operasi yang harus di lakukan operasi terbuka segera.

Pemahaman akan alat alat , terampil memilih , memakai sesuai kebutuhan dan ukuran pembuluh darah baik diameter maupun panjang adalah sisi lain kesulitan di bidang endavaskular . Waktu yang terlalu lama atau wire yang kepanjangan sehingga mengenai dan mengganggu irama jantung , atau menyebabkan fibrilasi dan henti jantung adalah sisi masalah lain yang mesti di perhatikan secara serius oleh seorang operator.

Dan terhadap pasien mesti di jelaskan secara jelas resiko dan komplikasi ini yang bisa akan terjadi dan bagaimana menyelesaikan permasalahannya jika kondisi ini terjadi , Pasien harus semakin pintar terhadap tindakan endovaskuler ini dan tidak hanya setuju saja tanpa membuktikan hasil setelahnya , Misal jika inform konsen terhadap dokter yang berencana memasang stent di tungkai bawah harus di tanyakan apa resiko , kemungkinan hasil , harga alat dan pilihan alat , apakah cukup di balon saja mengingat di dunia pemasangan stent di pembuluh darah perifer mesti dengan indikasi yang jelas dan tegas tidak asal pasang . Kemudian jika memang sudah di pasang stent mesti di pastikan paska operasi apakah memang sudah di pasang . Jika belum terpasang karena alasan tertentu mesti di ketahui apa permasalahannya . Jadi dokter yang memasang harus sudah menjelaskan setiap resiko yang mungkin terjadi sebelum operasi dan pilihan-pilihan tindakan yang akan di lakukan jika satu cara gagal...

Setiap operasi endovaskular selalu menggunakan bahan kontras yang sangat mempengaruhi ginjal dan hati . Pemberian dosis kontras yang berlebihan jelas akan merusak organ-organ tersebut, ini mesti diketahui pasien dan keluarga sebab bisa saja terjadi tindakan yang abal-abal akan menyebabkan pasien menjadi mencuci darah seumur hidup. Jadi sejujurnya mesti kita sampaikan bahwa banyak resiko yang akan terjadi dengan melakukan tindakan arterioplasti atau stent di pembuluh darah . Dan satu lagi hal-hal yang akan terjadi di pembuluh darah adalah sesuatu yang rumit dan berbeda dengan penatalaksanaan yang sangat berbeda , jika pemahaman yang setengah-setengah tentang pembuluh darah sebaiknya berhati-hati dalam bertindak ..

Keyword tag : Ruang Praktek bedah dokter ramzi spb , strategi dalam melakukan tindakan endovaskular , Resiko yang mesti diketahui dalam menyetujui tindakan kateter pembuluh darah , Arterioplasty dan grafi bukanlah tindakan kecil dan sederhana , hal yang perlu diketahui keluarga pasien dalam pemasangan stent di pembuluh darah adalah resiko kegagalan , biaya adalah sesuatu yang mutlak mesti diketahui karena biasanya tindakan ini berbiaya mahal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

leave a comment please..